Pemuda Indonesia Masuk Nominasi Pelajar Paling Inspiratif Se-Australia
https://mondristawan.blogspot.com/2015/06/melbourne-kompas.html
MELBOURNE, KOMPAS.com — Satu lagi mahasiswa Indonesia di Australia menunjukkan prestasinya. Harriyadi Irawan, mahasiswa William Angliss Institute di Melbourne, masuk dalam nominasi Pelajar Paling Inspiratif 2015 di Australia.
Penghargaan ini diselenggarakan Dewan Pelajar Internasional Australia (Council of International Students Australia, CISA) sebuah lembaga yang membawahi para mahasiswa internasional di Australia.
Selain Harryadi, dalam kategori pelajar paling inspiratif ini, terdapat empat mahasiswa lainnya, yaitu Wen Kai Tony Wang asal China di University of Melbourne, Huong Dang asal Vietnam di Swinburne University of Technology, Saraswathy Varatharajullu dari Singapura di University of Tasmania, dan Sahil Puri dari India di Victoria University.
Dalam perbincangan dengan wartawan ABC Australia Plus Indonesia, L Sastra Wijaya, pada Rabu (24/6/2015) malam, Harriyadi mengatakan, dia bangga bisa masuk dalam nominasi sebagai mahasiswa internasional paling inspiratif se-Australia tersebut. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 8 Juli mendatang di Melbourne.
"Saya tidak tahu apakah akan menang atau tidak. Nomine lain juga bagus-bagus. Namun, sudah bisa masuk dalam lima besar saja sudah merupakan kebanggaan," kata Harry.
Harriyadi sebelumnya sudah mendapat penghargaan sebagai mahasiswa internasional terbaik di negara bagian Victoria tahun 2014. "Salah seorang yang masuk dalam nominasi Houng Dang dari Vietnam juga pernah menjadi mahasiswa internasional terbaik Victoria. Dia menang pada tahun 2013," kata Harry.
Selain melanjutkan kuliah di William Angliss Institute, menurut Harriyadi, sejak menerima penghargaan sebagai mahasiswa terbaik se-Victoria, dia melanjutkan banyak kegiatan untuk membantu mahasiswa lain dan juga mempromosikan sekolahnya.
"Saya menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan, baik di dalam maupun di luar kampus. Utamanya berbagi pengalaman dengan mahasiswa internasional lainnya. Saya juga terlibat dalam program mentoring di William Angliss," kata mahasiswa asal Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut.
Harriyadi menambahkan, dia terlibat dalam student advisory group, yaitu sebuah badan yang berisi pejabat sekolah maupun mahasiswa. "Badan ini bisa menjadi mahasiswa internasional lainnya untuk bisa didengar oleh sekolah secara langsung, baik itu aspirasi siswa ataupun masukan dari mereka," katanya.
Harriyadi juga menjadi duta institut dan juga wakil siswa dengan fungsi menjadi jembatan penghubung antara siswa dan sekolah. Selain Harryadi Irawan, dalam nominasi CISA tahun 2015, juga terdapat mahasiswa asal Indonesia lainnya.
Untuk kategori pelajar terbaik dari sekolah kejuruan (VET/TAFE), Dharmawan Santosa dari Eynesbury College di Adelaide Selatan masuk dalam nominasi, sementara itu dalam kategori Asosiasi Pelajar Terbaik, Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) juga masuk dalam nominasi.
PPIA masuk dalam nominasi bersama dengan Klub Pelajar Internasional Charles Sturt University (CSU ISC), Asosiasi Pelajar Afganistan University Queensland (AfSA UQ), Federasi Pelajar Internasional Australia (AFIS), dan Dewan Pelajar Internasional Malaysia di Australia (MASCA).