Lepaskan diri dari arus pusaran kedangkalan berpikir...

Hubungan manusia dengan tuhan sejatinya adalah perenungan ke dalam yang bersifat personal. namun toh tidak sedikit yang masih terbuai, dimabukkan dan beralusinasi di lingkar pusaran, ibarat buih putih yang sayang seribu sayang tiada pernah sempat mengalir mencapai muara lautan...

Manusia tiada sempurna,
karna ketidak sempurnaan itulah manusia dikaruniai pikiran untuk memilah hitam putih, membedakan baik dan buruk dan pada akhirnya berpijak kokoh di sisi kebijaksanaan dan kebenaran. Ketika langkah tafsir itu salah, malah menjadi kerudung kelam tabir tak tersibak yang menyelimuti kemurnian ajaran kebenaran sejati. Akhirnya sibuk dengan pembenaran-pembenaran, analisa yang sangat-sangat bersifat subyektif dan dikungkung ego pembelaan terhadap keyakinan berlebih.

'Akulah yang paling benar dan yang lain itu salah' ,
tiada bercermin lagi di kejernihan hati, sibuk mengkotak-kotakkan diri berdasar pada perbedaan yang dianggap sebagai palang pintu tanpa kunci yang bila perlu ditutup rapat-rapat. benih pemahaman ini berkembang subur dan semakin subur dengan siraman provokasi-provokasi yang tiada pernah disadari sebagai sebuah kesalahan, berapi-api dengan heroitisme yang tiada lagi menimbang rasa damai.

Kita diciptakan beragam, tiada elok ketika semua menjadi sama. lepaskan diri dari arus berputar-putar dipusaran kedangkalan berpikir. dan mengalirlah bersama-sama ke muara lautan kedamaian...
kasian dunia alam semesta dan isinya:(